KERINCI, JAMBI - Bupati Kerinci, H Adi Rozal, pada Sabtu (3/6) meletakkan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Kelas D Pratama Kabupaten Kerinci yang berlokasi di Pondok Pulau Sangkar, Kecamatan Bukit Kerman.
Hadir dalam kegiatan tersebut Sekretaris Daerah Kerinci, Zainal Efendi, anggota DPRD, serta Sejumlah Kepala OPD dan sejumlah pihak dari dinas Kesehatan Kerinci.
Kepala Dinas Kesehatan Kerinci, Hermendizal mengatakan bahwa pada awalnya di tahun 2018, Bupati merencanakan 2 Rumah sakit tipe D di Kerinci. Untuk itu pihaknya bergerak cepat mencari lokasi untuk pembangunan Rumah sakit.
"Pak bupati menyarankan tanah milik pemda yakni di Ujung Ladang dan Bukit Kerman. Hal ini didukung kebaikan Ishak Muis memghibahkan tanah 3 hektar untuk rumah sakit sehingga berjalan lancar, " ungkapnya.
Sebelumnya pembangunan Rumah sakit, lanjutnya berjalan dengan dana APBD seperti di Rumah sakit Ujung Ladang, saat ini proses pembangunan gedung IGD sudah dan run way jalan sudah, tinggal menunggu pembangunan gedung rawat inap.
"Karena keterbatasan anggaran APBD menyerahkan proposal ke kementerian kesehatan, coba dua usulan hanya satu yang dikabulkan. pak Bupati memutuskan menyelesaikan di Bukit Kerman. Dengan usaha yang keras, akhirnya mendapatkan DAK sebesar 65 Milyar, dimana 43 Milyar untuk pembangunan fisik, selebihnya alkes dan sarana lainnya, " ungkapnya.
Kedepannya, tambah Kadiskes Kerinci untuk mengoperasikan rumah sakit ini perlu tambahan APBD, seperti pembangunan jalan masuk, listrik, mobilernya. mohon support anggota DPRD, agar RS Kelas D Pratama bisa dioperasikan di tahun 2024.
"Masyarakat mohon dukungan agar terlaksana dengan baik, sebelum ini kendala sudah kita alami alhamdulillah berhasil dilewati. jangan nanti di tahap pembangunan jangan sampai ada masalah yang timbul, " pintanya.
Bupati Kerinci, H Adi Rozal dalam sambutannya menyampaikan bahwa jika mengandalkan dana APBD untuk membangun Rumah sakit Kerinci tidak cukup, sementara RSUD MHAT sudah diserahkan ke Sungai Penuh.
"Kalau Rumah sakit Tipe C satu dapat, jadi kita ajukan Tipe D, sehingga bisa dua. dengan anggaran yang sedikit tidak cukup, makanya ajukan proposal ke Kementerian. Alhamdulillah pak Yusuf kalla membantu, Wakil menteri Kesehatan dokter Pribadi yusuf kalla saat jadi wapres, alhamdullilah berhasil dapatkan dana Rp 65 Milyat, " jelasnya.
Baca juga:
Vaksin Booster Itu Penting, Apa Alasannya?
|
Dikatakannya, rumah sakit didahulukan, lantaran mengingat jarak antar Rumah sakit dan pusat kota di daerah yang bagian hilir, sehingga didahulukan di Bukit Kerman.
"Mudah-mudahan selesai 7, 5 bulan selesai, siap di januari mudah-mudahan di Februari bisa berjalan, "katanya lagi.
Dirinya berharap Rumah sakit Kelas D Pratama di Bukit Kerman bisa menjadi Rumah sakit spesialis agar ada nilai jualnya.
"Seperti Rumah sakit spesialis paru-paru dan sebagainya. Kita berharap nantinya keberadaan Rumah Sakit Tipe D Pratama bisa bermanfaat bagi orang banyak, "harapnya
Kepala Desa Pondok, Haripal menngucapkan terima kasih atas terwujudnya pembangunan Rumah Sakit Kerinci di Bukit Kerman.
"Rasanya tidak mungkin tapi semua terwujud, terima kasih kepada pak Bupati dan Kepala dinas serta bapak Ishak Muis yang telah menghibahkan tanah untuk pembangunan Rumah Sakit Tipe D Pratama Kerinci, "sebutnya.
"Atas nama masyarakat Bukit Kerman, pondok khususnya bergandengan tangan melancarkan kegiatan hingga selesai, sshingga bisa dimanfaatkan, "imbuhnya.(Sony)